KBRN, Sintang: Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak Kabupaten Sintang menggelar Workshop 1001 cara bicara dan tentang kita serta audisi Duta Genre Kabupaten  Sintang tahun 2022, acara diikuti 40 peserta di Pendopo Bupati Sintang selama dua hari 30 dan 31 Maret 2022.

Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Kalimantan Barat melalui pengurus Nasional Genre Indonesia Setiadi mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan workshop ini diharapkan menjadi fasilitator agar menyampaikan informasi kepada para remaja lainnya, audisi duta Genre dilaksanakan serentak di tiga Kabupaten di Kalimantan Barat, Kabupaten Sintang, Ketapang dan Bengkayang, duta Genre tingkat Kabupaten yang terpilih selanjutnya mengikuti pemilihan Duta Genre tingkat Provinsi Kalimantan Barat pada akhir Mei 2022 dan pemilihan duta Genre Nasional akan disinergiskan dengan  peringatan hari keluarga Nasional Juni atau Juli 2022.

“duta genre harus banyak kegiatan, inilah yang membedakan antara duta genre dan duta lainnya,” kata  Setiadi, Rabu (30/3/2022).

Sementara itu Kepala Bidang keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera DKBP3A Kabupaten Sintang Selly Gathie mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan pelaksanaan program prioritas Nasional, penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja di Kabupaten Sintang dan tercapainya target sasaran lokus program prioritas nasional 100 persen di kelompok bina keluarga remaja dan pusat informasi dan konseling remaja.

“kegiatan ini dengan target agar peserta memahami strategi pencegahan stunting dari hulu, peserta mendapatkan materi diantaranya cara asuh anak dengan cinta anak bahagia,”Jelas Selly.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang melalui Asisten 2 Sekretariat Kabupaten Sintang Bidang Ekonomi dan pembangunan Yustinus mengatakan dalam konteks pembangunan manusia, remaja merupakan individu, calon penduduk, usia produktif yang pada saatnya kelak akan menjadi pelaku pembangunan sehinga harus dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

“Remaja merupakan individu calon pasangan yang akan membangun keluarga dan calon orang tua bagi anak-anak yang akan dilahirkan sehingga memiliki perencanaan yang baik,” kata Yustinus.

Untuk itu kata Yustinus, remaja menjadi modal pembangunan, bukan menjadi beban pembangunan sehingga pemerintah ingin memastikan remaja di Indonesia mampu menyiapkan diri agar memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melawati lima transisi kehidupan remaja yaitu mempraktekan prilaku hidup sehat, melanjutkan pendidikan, mencari atau menciptakan pekerjaan, menjadi anggota masyarakat yang baik dan memulai kehidupan berkeluarga. (Tin)

Diambil dari: https://rri.co.id/sintang/daerah/1406200/dkbp3a-kabupaten-sintang-gelar-workshop-1001-cara-bicara